all category

Memasang Iklan di Blog Anda

Memang
tidak semua blogger ingin kalau blog-nya dipasangi iklan.
Apalagi kalau iklannya itu berupa banner besar-besar, sudah pasti
dihindari oleh para blogger. Umumnya, iklan yang sering muncul di
blog adalah Google AdSense. Tapi, benarkah efektif memasang AdSense
di blog-blog Indonesia?

AdSense hanya bisa berfungsi dengan lebih benar kalau bahasa yang
digunakan dalam blog adalah Bahasa Inggris. Kalau blog-nya
berbahasa Indonesia, mayoritas yang akan muncul adalah iklan layanan
masyarakat dari Google. Hal ini disebabkan karena masih sedikitnya pengiklan
AdSense yang menggunakan Bahasa Indonesia.

Sebenarnya, apa tujuan blogger memasang AdSense di blog-nya?
Tentu untuk mendapatkan sedikit penghasilan tambahan dari blog-nya.
Khusus untuk para blogger yang menggunakan Bahasa Indonesia dalam
blog-nya, tapi masih berminat untuk memasang AdSense, pertimbangkan
lebih dulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini:


  • Seberapa sering iklan layanan masyarakat muncul sebagai pengganti
    AdSense di blog Anda?

  • Apakah ada yang mengklik iklan AdSense ini?

  • Benarkah Anda mendapatkan penghasilan dari AdSense?

  • Kalau Anda tidak mendapatkan penghasilan, apakah masih perlu iklan
    AdSense di blog Anda?


Kalau Anda akhirnya melihat AdSense tidak memberikan apa-apa, sementara
Anda masih ingin mendapatkan penghasilan, mungkin Anda perlu
mempertimbangkan cara-cara lain. Cara yang jujur tentunya, tetap berbasiskan
tulisan Anda di blog, dan yang jelas bukan money game atau
MLM. Syukur-syukur kalau yang Anda dapatkan adalah Rupiah, dan tidak perlu
repot-repot berurusan dengan PayPal, Western Union, cek atau transfer Dollar
dari luar negeri, yang biayanya besar.


Kenyataannya sekarang, belum ada model pemasangan iklan di blog
Indonesia yang sukses. Namun peluang untuk mencari model yang tepat selalu
ada. Berikut beberapa ide model yang sudah berjalan ataupun masih sebatas
usulan.


1. Virtual Vending.


Aplikasi

Virtual Vending
ini lebih mirip toko mini yang dipasang seperti layaknya
banner di blog Anda. Melalui aplikasi ini, pengunjung
blog
Anda bisa melihat barang-barang apa saja yang ditawarkan Virtual
Vending langsung di blog Anda. Meski aplikasi ini sudah bisa
dilihat di berbagai blog dan website, rasanya masih banyak
yang perlu disempurnakan. Tapi bisa jadi, kalau konsep aplikasi ini disukai
oleh banyak konsumen dan blogger, suatu saat nanti mungkin bisa
memecahkan keraguan konsumen Indonesia untuk membeli barang melalui
internet.


2. Menuliskan ulasan (review) sebuah
produk.


Di US, cara ini dilakukan oleh brand besar untuk mempromosikan
produknya dengan meminta para blogger terkemuka untuk mengulasnya.
Caranya, produk tersebut dikenalkan langsung kepada para blogger,
dengan harapan para blogger tersebut akan mengulas produk itu di
blog-nya. Para blogger bebas menuliskan pengalaman mereka
terhadap produk tersebut. Bisa jadi ulasan tersebut positif, bisa pula
berupa kritikan. Intinya, tidak ada unsur paksaan materi apa yang harus
dituliskan oleh para blogger. Model ini memang belum pernah ada di
Indonesia. Kalau memang para blogger Indonesia tertarik akan konsep
seperti ini, mungkin perlu disusun semacam advertising agency yang
menjadi mediator antara klien dan blogger. Advertising agency
ini juga akan menangani humas, seandainya ada ulasan para blogger
yang terlalu miring dan pedas terhadap produk yang dipromosikan.



3. Pay per click iklan baris.


Begitu banyaknya iklan baris berseliweran di internet, tapi belum pernah
ada yang mengadaptasikannya untuk blog. Prinsipnya mungkin bisa
merupakan gabungan antara AdSense dan Virtual Vending. Setiap blog
bisa menampilkan deretan iklan baris sesuai tema blog. Untuk
mengembangkan aplikasi seperti AdSense dimana iklan dipasang berdasarkan
kata-kata yang kontekstual jelas butuh waktu lama. Namun setidaknya,
blogger
bisa memilih sendiri iklan-iklan yang dipasangnya berdasarkan
kategori tertentu. Setiap iklan yang diklik oleh pengunjung akan memberikan
pendapatan bagi blogger sekian persen.


4. Banner.


Cara ini mungkin cara klasik. Hanya saja masalahnya, tidak banyak
pemasang iklan yang tertarik untuk memasang banner di blog.
Mereka lebih tertarik untuk memasang banner di portal terkemuka
seperti Detik atau Kompas, yang menerima kunjungan ribuan orang setiap
harinya. Padahal, ribuan blog di Indonesia memiliki potensi
mengekspos iklan yang lebih luas. Namun untuk itu perlu diciptakan sistemnya
terlebih dahulu. Mungkin perlu ada semacam advertising agency yang
khusus mengkoordinir aktivitas ini. Setiap blogger yang tertarik
bisa mendaftarkan blog-nya berikut laporan aktivitas bulanan
blog
tersebut. Nantinya, banner akan dipasang di blog
yang sudah mendaftar, dan blogger akan dibayar berdasarkan periode
penayangan banner dan jumlah pengunjung rata-rata blog.
Kalau hanya ada 10 blog yang mendaftar, mungkin pemasang iklan
tidak akan tertarik. Tapi bayangkan, kalau ada 100 blog dengan
masing-masing blog tersebut mencapai 5.000 pengunjung unik dan
30.000 halaman dibuka setiap bulannya. Kalau ditotal, angkanya akan sangat
fantastis, dan bahkan bisa menyaingi portal-portal terkemuka.

Beberapa ide ini bukan tidak mungkin diterapkan. Tapi tentunya, semuanya
bergantung dari kesediaan setiap blogger. Siapa tahu kalau ide-ide
ini nanti terwujud, para blogger benar-benar bisa mendapatkan
penghasilan nyata dari aktivitas blog-nya.

Atau mungkin teman-teman blogger ada usulan lain?

Artikel Lainnya